• Home
  • About
    • About Me
    • About RPB
    • Disclosure
  • Parenting
    • Perkembangan Anak
    • Dunia Sekolah
  • Produktivitas
  • Kesehatan
  • Sponsored Post
    • Review Produk
    • Featured
facebook twitter instagram pinterest bloglovin Email

Crowded World of a Content-Writer-Mom


Fakta Ibu yang bekerja dari rumah


Banyak orang bilang kerja dari rumah itu enak, bebas stres, karena mggak perlu mikirin macet, bisa mulai kerja kapan saja, bahkan mau mandi atau enggak pun semuanya bebas.

Faktanya semua itu hanya ada di dunia fantasi dan cerita motivasi. Percayalah, fakta ibu bekerja dari rumah tidak seindah cerita Cinderella yang ketemu pangerannya. #eh

Banyak hal yang bisa menjadi penyebab stres ibu yang bekerja dari rumah, seperti kejadian yang pernah saya alami beberapa hari lalu.

Hana sudah tidur lebih cepat karena kelelahan. Kebetulan ada permintaan untuk mengirim proposal kerjasama plus beberapa deadline dalam waktu dekat, saya putuskan untuk menunda waktu belajar.

Kopi, laptop, outline, juga lagu di playlist sudah nongki rapi di atas meja. Eh, baru dapat satu huruf, ibu mertua datang curhat sampai 2 jam.

Ya, udah deh, nggak bisa lanjut kerja. Padahal to-do-list di esok hari sudah tidak bisa digeser-geser lagi. Mau lembur takut sakit, mau berhenti kok puyeng juga lihat deretan pekerjaan itu.

Jujur gangguan waktu seperti ini seringkali membuat saya terjebak stres yang berujung emosi.

Badan pun jadi ikut terpengaruh. Kepala terasa berat, hal-hal yang sederhana jadi terlihat rumit. Bahkan pekerjaan rutin yang biasanya ringan-ringan saja bisa jadi terasa melelahkan.

Trik mengatasi stress untuk ibu bekerja dari rumah


Tapi bagaimanapun juga, bukan frelancer namanya kalau menyerah begitu saja. Project yang sudah disanggupi harus selesai juga kan? No matter what's happened. 

Apalagi stres juga bisa mengganggu kesehatan, menurunkan imunitas tubuh, dan gangguan kesehatan lainnya.

Jika beban kerja penyebab stres tidak bisa dihilangkan, paling tidak kita harus bisa siasati agar tidak berujung merusak badan. Ya, istilah kerennya sih, manajemen stres gitu. 😊

Apa lagi stres juga bisa menurunkan produktivitas ibu. Akibat lebih buruk lagi, stres bisa mengganggu bonding ibu dengan anak. Ih, nggak mau banget kan kalau sampai hal itu terjadi. 

Jadi bagaimana ya, cara mengakali stres agar tidak mengganggu tugas kita sebagai ibu dan juga peran kita sebagai seorang freelancer?

Saya sendiri punya beberapa trik untuk mengusir stres agar tidak terlalu lama menguasai pikiran saya. Trik ini merupakan kumpulan nasehat dari para mentor bisnis juga productivity enthusiast lainnya.

4 trik untuk mengatasi stres pada ibu yang bekerja dari rumah


1. Jadikan catatan sebagai BFF 



Punya tiga peran sekaligus bisa membuat Ibu punya banyak tugas dan pikiran di kepala. Daftar pekerjaan yang harus selesai, keperluan rumah yang harus dibeli, kebutuhan anak sekolah esok hari; bertumpukan dan bertautan dengan ide-ide yang sering nongol tiba-tiba tanpa permisi.

Semua bertaut, seperti gumpalan mie besar yang lembarannya saling bertautan tanpa ketahuan ujung dan pangkalnya.

Biasanya kalau sudah seperti itu, kepala jadi terasa berat, pundak seperti sedang menggendong beban, dan entah kenapa, mata malah bawaannya pengen merem mlulu. 😔

Agar kepala terasa ringan dan plus tidak ada daftar belanjaan yang lupa, biasakan untuk memindahkan apa yang ada di kepala  ke dalam catatan.

Pernah lihat Dumbledore yang memindahkan kenangannya ke dalam sebuah pensieve kan? Nah, seperti itulah kira-kira fungsi catatan. Pikiran kita akan lebih ringan saat sebagiannya sudah dipindahkan di atas kertas atau notes application.

Saya sendiri malah menambahkan daftar masak seminggu. Kalau kepala sudah mulai terasa mau nge-blank, saya sampai menuliskan dengan detil apa dulu yang harus saya masak, apakah lauk, sayur atau juga bekal Hana.

Membuat catatan mendetil seperti ini membantu saya lebih fokus pada pekerjaan yang sedang saya lakukan. Seperti kita tahu, fokus membuat pekerjaan lebih cepat selesai. Stres pun perlahan berkurang karena pikiran terurai.


2. Tentukan waktumu



Prinsip saya dalam manajemen waktu selalu sama,

"kenali pekerjaan dan waktumu, rencanakan, dan lakukan". 

Kesimpulan ini saya peroleh setelah trial and error bertahun-tahun. Semua cara mentor produktivitas saya coba, tapi tidak ada yang pas untuk keseharian saya. Yang ada malah stres jadinya. 😁😁😁

Seperti saat kemarin coach Aji mengajarkan tentang morning routine, alias kebiasaan yang dilakukan banyak orang sukses di pagi hari. Idealnya morning routine adalah kegiatan yang akan menghantarkan kita pada tujuan atau cita-cita, dan sebaiknya dilakukan sebelum jam 9 pagi.

Karena saya ingin menjadi seorang copywriter, maka belajar membuat copywriting di pagi hari sebelum jam 9 pagi, bisa menjadi morning routine saya.

Masalahnya, saya ini emak yang bekerja dari rumah, yang punya anak tidak mau makan masakan orang lain, mau tidak mau waktu pagi hari ya, masak. Saya juga tidak bisa kerja dengan pemandangan tumpukan piring di dapur. Apalagi pemandangan itu terlihat jelas dari meja tempat saya nulis. Mau nggak mau habis masak, ya bersih-bersih dapur dulu.

Akhirnya, morning routine hanya dalam impian dan jam belajar pindah ke malam hari. 

Kalau saya mengikuti morning routine ala orang-orang sukses itu, bisa-bisa saya malah stres sendiri. Hana teriak lapar, semut berbaris di bak cucian, duh! 😕😕

Gimana aja kan kegiatan saya sama mereka beda. Bisa saja mereka bayar pembantu, sementara saya masih "All by my self". (please, nggak usah niruin Celine Dion, ye. 😀)

Jadi Bu-ibu, biar nggak makin stres, tentukan saja manajemen waktu berdasar apa yang penting menurut ibu, rencanakan, dan kemudian lakukan rencana tersebut. ambil saja dasar ilmu para motivator itu dan sesuaikan dengan kebutuhan kita. Hidup ini kita yang punya 'kan Bu?

3. Perhatikan diri ibu

Pic. Source: pexels.com


Daftarnya dimulai dari olahraga. Tidak berarti ibu harus ke fitness center atau sanggar senam setiap hari, saat ini sudah banyak kok cara untuk bisa olahraga dari rumah. Gunakan saja aplikasi olahraga.

Berolahraga dengan aplikasi seperti ini biasanya juga tidak banyak memakan waktu, lama durasi paling lama juga paling 30 menit. Jadi, ibu masih punya banyak waktu untuk melakukan pekerjaan lainnya

Olahraga tidak hanya akan membantu aliran darah mengalir lebih baik, tapi juga menghasilkan hormon endorphin yang berfungsi sebagai pengurang rasa sakit, meningkatkan kemampuan tidur, dan akhirnya mengurangi rasa stress yang ibu rasakan.

Daftar yang kedua adalah mencukupi kebutuhan tidur ibu. Kurang tidur terbukti membuat ibu menjadi tidak sabaran dan mudah marah. Stres ibu malah bisa jadi makin bertambah, deh.

Jadi milikilah rutinitas tidur dan jangan pernah Ibu langgar kecuali amat amat sangat terpaksa. 😁

Daftar selanjutnya adalah memperhatikan makanan dan minuman yang kita konsumsi. Percaya atau tidak makanan dan minuman yang kita konsumsi benar-benar mempengaruhi produktivitas dan cara kita berpikir. 

Sayur dan buah-buahan masih masuk daftar unggulan yang bisa membantu ibu menjaga kesehatan dan juga mengatasi stres dengan lebih baik.

Makanan berdaun hijau, mengandung dopamine yang kita tahu dapat menurunkan kadar stress. Begitu juga buah kelompok berry yang mengandung antioksidan dan membantu tubuh mengatasi stres yang dialami.

Jangan lupa cukupi pula kebutuhan air ibu, dan air putih masih menjadi pemenang pertama dalam daftar ini.  Bukan penyuka air putih? Ibu bisa tambahkan madu dan beberapa tetes perasan jeruk lemon sebagai penambah cita rasa.

Sudah banyak yang tahu jika madu bermanfaat untuk kesehatan, bahkan lebih dari itu, beberapa penelitian ilmiah juga membuktikan jika madu dapat membantu menurunkan kadar stress yang kita rasakan.

Begitu juga dengan buah lemon, selain rasanya yang menyegarkan, kandungan vitamin C  dan potasiumnya bisa membantu kita menjaga kesehatan dengan baik. Akhir-akhir ini, kita juga sering mendengar manfaat perasan jeruk lemon untuk menghilangkan racun pada tubuh bukan?

4. Minta bantuan

Trik mengatasi stres yang keempat, adalah minta bantuan pada orang-orang di sekitar kita.

Bagaimanapun kita bukan orang super, mendelegasikan tugas, atau minta bantuan pada orang disekitar kita akan sangat membantu tugas ibu sehari-hari.

Minta bantuan atau mendelegasikan tugas, nggak berarti harus punya pembantu, kok. Misalkan dengan memanfaatkan layanan pemesanan makanan, laundry, atau jasa bersih-bersih rumah, ini juga cara yang bisa ibu pilih untuk mendelagasikan tugas ibu.

Tidak perlu merasa bersalah jika ibu harus "minta bantuan" orang lain untuk mengerjakan sebagain tugas ibu. Ibu tetap akan menjadi ibu, meski sebagian besar pekerjaan ibu tidak dikerjakan tangan ibu sendiri. Yang penting kan semua beres; makanan untuk seluruh anggota keluarga tersedia, pekerjaan freelance selesai, rumah rapi,- semua pun happy.


Begitulah Bu, jika memang sudah berkomitmen untuk bekerja dari rumah, jangan biarkan hal-hal sepele, termasuk stres mengganggu keseharian ibu. Semoga artikel diatas bisa membantu ibu untuk terus produktif dari rumah, ya. Salam saya untuk seluruh anggota keluarga.... 😊😊



Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
ibu_bekerja_dari_rumah_mengatur_waktu

Saat mengisi materi untuk komunitas ODOP salah satu yang dipertanyakan peserta adalah bagaimana cara mengatur waktu dengan banyak pekerjaan, termasuk dengan pekerjaan rumah tangga

Saat itu saya hanya menjawab, "Ya, diatur saja."😁

Saya rasa setiap kita pasti akan menyesuaikan diri dengan masalah yang sedang kita hadapi. Jadi, saat memantapkan diri bekerja dari rumah, tentu kita pun akan menyesuaikan diri, dan mengatur diri agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik.

Yang menjadi masalah, kalau kemudian ada satu-dua pekerjaan atau kewajiban sebagai ibu rumah tangga yang terbengkelai. Atau kita merasa kelelahan karena kurang waktu istirahat.

Disinilah kemudian "bagaimana mengatur waktu" menjadi penting bagi ibu yang bekerja dari rumah.

Kendala mengatur waktu yang sering dihadapi ibu bekerja dari rumah


Oya, saya pernah, lho membuat daftar penghambat produktivitas kerja ibu. Daftarnya mulai dari koneksi data, media sosial, hingga obrolan di grup-grup chat online.

Sebagai ibu yang bekerja dari rumah, jujur saya merasa mengatur waktu atau time management merupakan tantangan tersendiri.

Apalagi saat ini putri saya belum bisa banyak membantu pekerjaan. Dia sudah bisa memenuhi kebutuhan pribadi seperti makan, mandi, ganti baju saja, saya sudah merasa sangat bersyukur.

Kita semua tahu, ketika berhubungan dengan anak kecil, selalu saja pengaturan waktu kita akan berantakan. Entah karena bertengkar dengan teman, tiba-tiba demam, makanan yang tumpah, dan seterusnya.

Kadang saya merasa seolah tidak ada waktu untuk bernapas karena harus berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan berikutnya. Padahal di sisi lain kita juga ingin menjadi seorang pekerja dari rumah aka. freelancer yang profesional.

Hingga pada akhirnya hanya bisa bersyukur jika ada satu atau dua list dari kewajiban atau daftar pekerjaan yang ingin dikerjakan di hari itu, sukses dikerjakan.

Untuk itulah, selain terus trial and error metode time management, saya juga tetap melakukan beberapa hal yang dapat membantu saya lebih produktif di rumah.

8 Hal yang dapat membantu ibu bekerja dari rumah mengatur waktu 


#1. Punya jadwal

Jadwal sangat penting bagi ibu yang bekerja dari rumah. Dengan jadwal ibu akan tahu;

  • Pekerjaan yang harus dikerjakan dihari yang berjalan
  • Urutan prioritas pekerjaan
  • Mapping atau gambaran waktu yang kita miliki dihari yang berjalan

Membuat jadwal itu memang membosankan, menyebalkan! Sama menyebalkannya dengan menulis catatan pengeluaran. 😀

Tapi bagaimana kita akan mengatur waktu jika jenis dan jumlah pekerjaan yang harus kita lakukan tidak kita ketahui? Bagaimana pula kita akan menentukan prioritas pekerjaan jika tidak ada jadwal? Apa iya, kita benar-benar memiliki cukup waktu untuk mengerjakan semua pekerjaan, jika mapping waktu tidak punya?

Jadi, meski menyebalkan, cobalah buat jadwal, Bu-ibu. Dan Ibu-ibu akan tahu, betapa membantunya daftar pekerjaan itu.



#2. Tahu waktu produktivitas pribadi


Waktu produktif yang saya maksud adalah waktu yang akan membuatmu mampu menyelesaikan to do list yang terkait dengan pekerjaan.

Sebagai penulis lepas, waktu produktif saya adalah saat terbaik bagi saya untuk menyelesaikan satu tulisan dalam waktu tertentu.

Bagi ibu, mungkin berarti waktu untuk menuangkan ide baru, mencatat perkembangan usaha, dan lain sebagainya.

Mengetahui waktu produktif dapat membantu kita untuk memetakan waktu yang tepat untuk bekerja.

Saya pribadi memilih waktu sebelum subuh, dan saat Hana dan Ayah sudah berangkat ke tempat aktivitas masing-masing, sebagai waktu produktif saya untuk bekerja.

Karena itu, saya usahakan untuk  menulis atau mengumpulkan referensi sebelum subuh. Plus, berusaha mengatur waktu agar pekerjaan rumah sudah selesai begitu Hana dan Ayah berangkat.


#3. Ketahui hal-hal penghambat produktivitas

Ya, seperti yang saya ceritakan pada post "Penghambat Produktivitas Ibu" (link telah tersedia pada paragraf 6), ada banyak hal yang bisa menghambat kerja ibu.

Kalau bagi saya, koneksi data sering menjadi penghambat produktivitas terbesar. Jadi, saya tandai jam berapa saja biasanya koneksi lelet. Lalu pilih pekerjaan yang tidak menggunakan koneksi data di jam-jam tersebut.

#4. Note dan aplikasi produktivitas

Dulu saya memakai Google Keep, To Do Ist, dan Timeline untuk menyimpan referensi tulisan, catatan kecil, juga mapping waktu.

Tapi sekarang saya hanya menggunakan buku biasa untuk menulis to do list, kebutuhan rumah tangga yang harus dibeli, atau janji-janji dan ide-ide pengembangan usaha kecil saya.

Saya pindah ke cara konvensional dengan pertimbangan, saat handphone kehabisan baterai, bagaimana saya hendak update to do list kan?

Masih ada dua aplikasi yang saya pakai, tapi berfungsi untuk menyimpan referensi. Dan saya memilih aplikasi yang dapat disinkronkan dengan komputer. Sehingga saat baterai handphone habis, saya bisa tetap mengakses file dari komputer.

Aplikasi produktivitas lain yang saya gunakan adalah Pomodoro. Aplikasi yang berfungsi untuk mengontrol fokus kita pada satu pekerjaan.



#5. Miliki tempat khusus untuk bekerja


Saya dulu suka menulis di karpet depan TV. Tapi ternyata hal itu tidak efektif. Disana saya malah sering tergoda dengan cemilan yang nongkrong cantik di dedepan mata. 😀 Karena tidak ada meja, ngetiknya pun harus sambil tiduran.

Selain cepat lelah, kerja di depan TV juga memaksa saya harus bolak-balik berdiri mengambil keperluan bekerja, seperti charger, buku tulis, referensi dan lain sebagainya.

Jadi, akhirnya saya minta dibuatkan meja, dan memilih untuk bekerja dari kamar belakang. Cara ini ternyata membuat saya mampu lebih berkonsentrasi.

Kalau kata ahli produktivitas sih, ruang kerja di rumah sebaiknya juga dibuat tertutup dan mencegah kita dari melihat pekerjaan rumah tangga. Menurut mereka, pekerjaan rumah tangga bisa mengganggu konsentrasi kerja para ibu.

#6. Buat jadwal main dengan anak

Bekerja dari rumah memang lebih mudah untuk menentukan waktu bekerja. Tapi tidak ketika si kecil di rumah merasa diabaikan. Karena itu saya membuat kesepakatan kapan saya sebaiknya ngobrol dan bermain dengan Hana.

Dengan cara ini, Alhamdulillah, Hana tidak lagi komplain. Bonusnya, Hana pun jadi lebih belajar mandiri memenuhi kebutuhannya.



#7. Punya cara untuk menghadiahi diri sendiri


Biar selalu semangat, sesekali berilah diri sendiri hadiah. Kita sudah kerja keras bukan? Tidak ada salahnya berisitirahat sejenak; nonton drakor, stalking akun gosip, sesekali ngumpul bareng teman komunitas, atau apalah. Tidak perlu merasa bersalah; we deserve it!



#8. Badan dan pikiran yang sehat


Tahukah Bu-ibu, mengatur waktu itu butuh kesehatan pikiran dan badan. Kesehatan pikiran agar kita terbiasa fokus, mengatasi stres yang sering datang tanpa permisi, juga menjernihkan pikiran karena banyaknya pekerjaan.

Mengatur waktu juga butuh badan yang sehat. Nggak mungkin kan memenuhi setiap jadwal kalau tubuh sedang lelah? Jadi, olahraga-lah! Pilih makanan yang sehat!

Olahraga tidak hanya membantu kita untuk lebih sehat, tapi juga membantu tetap produktif. Bukan rahasia lagi, perdaran darah yang lancar akan lebih menguatkan daya pikir kita.

Kerja dari rumah sering memaksa kita duduk lebih lama. Karena itu sempatkan untuk bergerak 30 menit. Saya nggak mau pakai kata "meski" disini; usahakan dan sempatkan diri berolahraga. Percaya deh, Bu-ibu akan merasakan manfaatnya segera.





Itulah 8 hal yang selama ini telah membantu saya untuk dapat mengatur waktu dan bekerja dari rumah sebaik mungkin. Bagaimana dengan Ibu-ibu yang juga kerja dari rumah; punyakah cara lain untuk bisa membantumu menjadi lebih produktif?


Thankyou for dropping by, see you at another #produktivitas post. Rahayu at rahayupawitri@gmail.com


Share
Tweet
Pin
Share
6 komentar


Banyak orang mengatakan kerja dari rumah, sama dengan menjadi bos untuk diri sendiri. Tapi tahu nggak sih, bekerja dari rumah sama artinya punya banyak tantangan kerja? Salah satunya adalah motivasi. Motivasi untuk terus bekerja keras, tepat waktu, dan disiplin.

Jika setiap saat ada tenggat waktu yang harus dipenuhi, menjaga motivasi akan terasa sangat mudah. Apalagi selesai kerja langsung dapat laporan transferan. Duh, rasanya mau langsung borong gamis di olshop langganan #eh. 😁

Beda halnya dengan bulan-bulan pertama kamu bekerja dari rumah. Brand sebagai a-professional-working-from-home baru saja bangun; jangankan penghasilan, tawaran job atau malah jawaban dari lamaran kerja belum ada satupun yang masuk ke email. Kira-kira bagaimana kamu akan menjaga motivasi?

Well, harus diakui, kita tumbuh dengan sistem yang sudah menyediakan tugas, checklist, juga deadline.

PR kumpulkan besok ya.... 
Ini kisi-kisi untuk ujian, silahkan pelajari
Mulai hari bikin rangkuman materi ya .... and so on

Berpikir kreatif, memotivasi diri sendiri, bukan hal yang kita pelajari di sekolah. Hanya ada satu dua sekolah atau pendidikan tinggi yang menyediakan perangkat agar kita bisa memecahkan masalah dengan kreatif dan/atau mencapai goals tertentu. Itu pun biasanya di sekolah-sekolah eksklusif, yang hanya mampu di jangkau segelintir orang. Padahal setiap orang butuh mampu berpikir dengan kreatif kan?

Untuk itu penting bagi kita memikirkan cara, dan kemudian mempraktekannya, bagaimana cara memotivasi diri kita sendiri.

9 cara sukses bekerja dari rumah


Dalam hidup, sangat penting bagi seseorang untuk punya tujuan, sekaligus berusaha untuk mencapainya. Karena pencapaian satu tujuan, akan membantu kita untuk mecapai goals berikutnya.

Dan inilah 9 cara untuk memotivasi diri kita agar sukses bekerja dari rumah

#1. Buat goals yang realistik


Punya impian untuk meraih tujuan itu wajar. Tapi mencapai cita-cita sama arti melalui proses yang panjang. Dan semua itu hanya bisa diraih ketika kita mampu menyelesaikan setiap langkah dalam proses tersebut.

Jadi, pecahlah goals kamu menjadi goals harian. Misalkan saat ingin menyelesaikan buku pertama. Mulailah dari goal menulis 500 kata setiap hari. Kemudian naikkan menjadi 1000 kata, dan terus tingkatkan ketika tujuan hari ini sudah dilalui.


#2. Kenali dirimu sendiri

Jadwal bisa membantu Sahabat "berkata"
pada orang disekitar Sahabat akan pekerjaan dan waktu bekerja Sahabat

Godaan bekerja dari rumah, sama banyaknya dengan pekerjaan yang harus kamu lakukan. Misalkan koneksi internet yang lelet, teman lama yang mampir, sampai mertua yang minta ditemani belanja.

Jadi kenali, kapan waktu produktif kamu, tandai jam-jam saat koneksi internet tidak mendukung untuk bekerja. Buatlah jadwal bekerja, dan letakkan di tempat yang mudah dilihat banyak orang. Jadi siapapun yang datang berkunjung akhirnya tahu, jam berapa saja kamu bekerja. 

Kamu tipe prokastinator? Tandai kapan biasanya pikiran kamu berkata "Ntar aja, deh". Dan saat sedang bersemangat, segera lakukan. Sebagai penyemangat; terus bayangkan apa yang akan bisa kamu peroleh jika bisa menyelesaikan pekerjaan saat itu juga. 

Oya, mengenali gaya belajar juga bisa membantu produktivitas kamu, lho. Misal jika kamu seorang pembelajar audio, maka cobalah bekerja sambil mendengarkan musik untuk membantu lebih fokus dalam bekerja.

#3. Maksimalkan gadget 


Ada banyak pilihan aplikasi yang bisa membantu kamu sukses bekerja dari rumah, Evernote, Google Keep, Pocket, aneka aplikasi cloud, To Do Its dan masih banyak lagi.

Manfaatkan aplikasi tersebut untuk membantu menyelesaikan pekerjaan, merapikan catatan kecil yang berserakan, mengelompokkan file-file penting, atau sekedar mengumpulkan bahan bacaan. 

#4. Luangkan waktu untuk "tidak melakukan apa-apa"


Ini penting untuk membuat pikiran tetap fresh dan menjaga kreativitas. 

Tipsnya, pilih kegiatan yang bisa menjauhkan kamu sesaat dari internet, doodling, main sama anak, ngobrol dengan tetangga, apa saja yang nyaman buat kamu.

Tetap terkoneksi dengan data, akan membuat kamu terus-menerus terbanjiri informasi, dan malah membuat pikiran tidak beristirahat. Akibatnya pikiran kamu bisa crowded dan susah untuk fokus. 

#5. Penuhi kebutuhan tubuh


Sungguh, kamu nggak akan pernah bisa memotivasi diri sendiri, jika tidak memiliki waktu untuk tidur dan istirahat. 

Keluarlah sebentar ketika mata mulai perih, makanlah bila perut mulai lapar, dan tidurlah jika memang sudah mengantuk.

#6. Beri hadiah pada diri sendiri

Jalan-jalan, dan berolah raga bareng teman terdekat bisa dijadikan hadiah
untuk diri sendiri

Saat berhasil menyelesaikan apa yang menjadi tujuan harianmu, maka berilah dirimu hadiah sesuatu yang kamu suka.

Akan lebih baik bila hadiah tersebut akan membantumu untuk menjaga kesehatan. Misalkan fitness barenf BFF, menikmati teh hijau di kafe langganan dan lain sebagainya. Hadiah yang sehat akan membuat tubuhmu lebih segar, bersemangat, dan kreatif.

#7. Seimbangkan hidup


Bekerja dari rumah, sesungguhnya sama arti dengan punya lebih banyak pekerjaan.

Saat kamu kerja di kantor, pembukuan keuangan, melaporkan pajak, menghubungi klien, bahkan menjawab telpon sudah ada yang bagian sendiri.

Beda halnya ketika bekerja dari rumah, semua tugas tetek bengek itu harus kamu lakukan sendiri.

Jadi, belajarlah disiplin. Jangan pernah tunda tugas, kecuali ada halangan yang nggak bisa dihentikan (misal koneksi internet lelet, anak yang tiba-tiba sakit). Jangan lupa juga sediakan waktu untuk istirahat and do nothing.

Bekerja dari rumah juga akan membuat kamu lebih banyak duduk di depan komputer. Jangan lupa, sesekali bangunlah walau hanya mengambil air di dapur atau melemaskan punggung. Ingat, terlalu banyak duduk juga tidak baik untuk kesehatan, bukan?

Satu hal lagi, kesibukan bekerja dari rumah, juga jangan sampai membuat kamu terkucil dan tidak kenal lingkungan sekitar. Tetap sapa klien, calon pelanggan prospektif dan pelanggan lama; tapi sediakan juga waktu untuk menyapa mereka yang tinggal di lingkungan sekitar.

#8. Olah raga


Sudah pernah dengar tingginya resiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2 bagi mereka yang duduk lebih dari 8 jam?

Karena itu olahraga penting banget buat kamu. Sediakan waktu khusus untuk olahraga atau coba lakukan "deskercise", itu lho olahraga yang bisa kamu lakukan di meja kerja. 


Selain untuk menjaga kesehatan, olahraga bisa meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga pikiran kita pun akan tetap aktif.

#9. Jangan lupa untuk berbagi


Meskipun sibuk, jangan lupakan orang-orang di sekitar kamu. Sekecil apapun, mereka tetap mempunyai kontribusi dalam hidup dan pekerjaan.

Jangan hanya jadi orang sukses, jadilah orang yang juga bisa memberi arti untuk orang lain. Bagikan ide, pikiran, atau apa pun yang bisa kamu lakukan, okay?


Semoga kesembilan tips diatas bisa membantu untuk mempertahankan motivasi dan sukses bekerja dari rumah. Happy working! And See you at another working-from-home post. 



Butuh untuk berdiskusi lebih jauh tentang trik bekerja dari rumah? 
Silahkan kontak rahayupawitri@gmail.com 
atau tinggalkan pesan pada nomor 0821 1271 5376

Share
Tweet
Pin
Share
8 komentar
Older Posts

About me

About Me

Rahayu Pawitri, a Mother, a Content Writer and a Productivity Enthusiast who trying to live healthy and happy

NEWSLETTER

Featured Post

Kamu Suka Menunda Pekerjaan? Hati-hati, Siapa Tahu Kamu Terserang Prokrastinasi. Ini 12 Cara Menyembuhkannya

Termasuk penderita procrastinasi? Coba 12 trik berikut ini Beberapa hari lalu, saat asik browsing tip-tips perawatan wajah di Sociolla...

recent posts

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • pinterest
  • youtube

Categories

Beauty Tips content placement Content Writer drama korea Dunia Sekolah fashion featured freelancer Hangout ibu baru Investasi JICT kerja dari rumah kesehatan Keuangan Keluarga kopi me as A Blogger Mengatur Keuangan my Minutes Life olahraga Parenting penulis konten Perkembangan Anak produktivitas Review Produk Self Help Sponsored Temanggung

Blog Archive

Popular Posts

  • Tanpa Kamu Sadari, Bisa Saja Kamu Menderita Resistensi Insulin
  • Ibu Rumah Tangga Juga Butuh Jadwal Harian, Lho...
  • ... Karena Setiap Ibu Berhak untuk Bahagia (Reportase Launching Buku Smart Mom, Happy Mom)
  • Mencari Alternatif Alat Sterilizer yang Tepat dan Aman untuk Perlengkapan Bayi
  • 7 Pertanyaan Tentang Toksoplasma yang Sering Ditanyakan pada Saya
  • 7 Destinasi Wisata Terbaik di Wilayah Indonesia Timur
  • Butuh Ide Mengajarkan Tanggung Jawab pada Anak? Coba Trik Saya Ini

My Blogging Community

My Blogging Community

My Others Blog

  • Emak Digital
  • Blogging Corner

Facebook

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates