Nggak Pernah Bisa Konsisten? Mungkin Ada yang Salah dengan Pola Pikir Kamu

Selain berlangganan artikel parenting, kesehatan, dan digital marketing, saya juga berlangganan newsletter produktivitas.
Dan Jum’at kemarin, saya seperti disenggol dengan salah satu newsletter yang masuk. Judulnya “Feeling Follow Behaviour: The Key to Unlocking New Habits“; perasaan yang mengikuti kebiasaan kita; kunci pembuka kebiasaan baru.

Artikel ini saya peroleh dari Pattrick Buggy pemilik situs MindfulAmbition.net. Isinya nyindir (plus kasih solusi tentu) tentang perilaku kita yang seringkali tidak sejalan dengan keinginan yang sudah kita rencanakan.

Misalnya nih, pagi ini sudah berencana mencuci baju dan nulis dua artikel begitu kerjaan rumah selesai.
Tapi. saat melihat tumpukan cucian hanya seperempat keranjang, akhirnya berubah pikiran, nyucinya besok saja. Dan hari ini lebih baik konsentrasi menulis.
Nggak tahunya pas kembali ke laptop, chat di grup WA seru banget. Akhire nulis sambil balesin chat. Jangankan mau dua artikel, satu saja dari pagi sampai siang tidak ada yang selesai.
Paginya, saat cucian sekarang sudah satu setengah keranjang, dan seragam suami sudah tidak ada lagi cadangan, hujan turun lebat banget. Ditambah ada job masuk yang harus selesai hari itu juga. Terasa “bencana” masih kurang, mertua telpon, sore ini mau mampir ke rumah.
Langsung bikin status di Facebook “Andai Gue bisa Garukin Tembok Hari ini!” 😊
Nah, seperti itulah kira-kira yang Patrick Buggy maksudkan. Kita sering bikin rencana rapi, bikin goals besar yang sudah diurai kecil-kecil menjadi goals harian, tapi susah… sekali untuk terwujud, meski itu hanya tidak buka media sosial di pagi hari (ayo, tunjuk tangan siapa yang suka seperti itu? Saya ikutan, ya 😁).

Pola ketidakkonsistenan 

Mengubah perilaku itu memang tidak mudah. Sebagian besar dari kita tentu mengamininya. Meskipun perubahan yang kita inginkan itu hanya hal-hal kecil saja. Berhenti main gadget 30 menit sebelum tidur, baca Al-Qur’an selembar setiap hari, atau malah update blog seminggu sekali saja.
Semakin lebar “jarak” antara keinginan dan kenyataan, kadang membuat kita semakin benci dan malu dengan diri kita sendiri.
Kenapa sih, aku ini, jadi orang kok nggak konsisten banget. OMDO! 
Tapi sebelum mulai cari mentor-mentor motivasi, tidak ada salahnya kita simak uraian Patrick Buggy terlebih dahulu.
Menurut om Patrick, manusia itu punya pola dalam bertindak, yaitu dipikirkan terlebih dahulu, dirasakan, baru kemudian bikin action.
Misalkan contoh diatas, saat lihat cucian nggak sampai satu keranjang, perasaan kita hepi, dan merasa it is okay kalau tidak dikerjakan hari ini.
Padahal seandainya langsung dikerjakan, selain usai nyuci merasa puas,- karena satu to do list tercoret,- paginya pun tentu hepi kan, karena nggak ada lagi beban baju kotor?
Nah, sayangnya kita sering mengambil tindakan berdasarkan apa yang kita rasakan tentang pekerjaan tersebut saat itu. Enggak mikirin bagaimana hepinya kita nanti seandainya pekerjaan tersebut nggak ditunda. Dan sayangnya lagi, perasaan itulah yang akhirnya membuat kita memutuskan akan melakukan sesuai to do list atau tidak.
Sekarang jelas kan bagaimana framing dari ketidakkonsistenan kita? Jadi, kira-kira bagaimana mengatasinya?

Trik agar bisa konsisten

Punya rencana? Just do it saja

Ya, lakukan saja. Nggak perlu mikirin cucian baru sedikit, besok bakal punya waktu luang lebih banyak, … nggak usah. Just like Nike, Do It!
Begitu merencanakan habis masak mau nyuci, ya sudah, langsung nyuci saja. Mau cucian sedikit atau banyak, lakukan saja. Percaya deh, habis itu kamu bakal feeling happy. 
Dari Jum’at sore yang lalu, saya sudah mencoba saran om Patrick ini. Dan Alhamdulillah, selain lebih hepi, to do list saya banyak yang dapat check list akhirnya.
Nggak usah mikirin “Duh, aku bisa nggak, ya”, jangan! Tulis aja to do list-nya, tentukan jamnya, dan lakukan. Sudah gitu, saja. Oya, tambahin doa ding, minta tolong pada Tuhan, kalau kamu pengen sanggup menyelesaikan semua to do list hari ini, without any delay. Okay?

Kalau sudah nyoba, jangan lupa ceritain, ya, di kolom komentar.


See you at another Productivity post,…. (Rahayu at +6281312658622)
Show 4 Comments

4 Comments

  1. Aku biasanya bingung ngatur waktu… malah gak dapat apa apa. Kalau pagi, anak anak baru berangkat sekolah, pinginnya nulis tapi terbayang bayang pekerjaan rumah. Hasilnya malah separuh separuh…Tadi pagi niat wis nulis aja tanpa mikir kerjaan rumah. Kelar 2 artikel. Ternyata kuncinya baru aku sadari dari artikelnya mbak Wiwit… kerjakan saja!
    Semoga besok juga tetap "kerjakan saja" hihihi

  2. Wow, keren… Ayo semangat mbak. Hal-hal sederhana, kadang bisa mengubah banyak hal. So, just do it, saja he he he

  3. Good luck mbak Arin. Nggak usah dipikirin panjang-panjang, kerjakan saja. Fokus pada perasaan hepi, rasa puas karena bisa coret satu to do list di hari ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *