![]() |
Woman world today = ya ngurus rumah, ya kerja (pic. source: pixabay.com) |
Biasanya, salah satu masalah yang sering dihadapi ibu bekerja dari rumah adalah, mereka tidak bisa optimal (nama lain profesional gitu) dalam bekerja. Alasannya si, banyak. Umumnya ni, baru duduk sebentar dan nengok ke kiri, ternyata debu di meja sudah 1 senti. Nengok ke kanan, eh ternyata cucian belum nongkrong di jemuran.
Saat semua sudah beres, malah ketiduran karena kebetulan kerjanya di atas kasur, sambil nungguin bayi tidur.
Nah, menurut para expert-nya freelancer ni, salah satu cara untuk mengatasi masalah di atas adalah dengan memisahkan atau memberi batasan jelas antara urusan rumah tangga dan pekerjaan.
Misalnya dengan membuat pojokan untuk nulis, dan jika mungkin bikin batasan gitu agar tidak mudah tergoda untuk menyelesaikan pekerjaan rumah saat mulai bekerja.
Saya, pekerjaan, dan meja kerja
Terus terang dulu pun mengalami momen yang sama. Waktu itu kebetulan dapat job ngajar anak-anak SD, mau nggak mau, butuh bikin soal dan macem-macem. Berhubung belum punya meja, jadi saya nyempil aja di meja pajangan, sebelahan sama TV.
![]() |
She's always be the role in the house bha ... |
Sayang, ternyata cara itu masih tidak menyelesaikan masalah. Karena saya tipe penulis yang nggak bisa konsen kalau ada suara ini itu, terlebih suara TV.
Maka ketika dapat rumah kontrakan yang agak besar, saya pindahin desktop ke kotak-kotak biru tempat buku.
Maka ketika dapat rumah kontrakan yang agak besar, saya pindahin desktop ke kotak-kotak biru tempat buku.
Saat itu rasanya pengen banget punya meja atau semacamnya. Maklum ngampar di bawah bikin posisi nulis tidak enak, sehingga pergelangan tangan dan belikat pegel setengah mati.
Alhamdulillah pas kakung datang, saya dibuatkan meja karena kawatir tangan Hana iseng colokin komputer sendiri (*duh, alesane kok malah putune). Dan sekarang ketika Hana sudah masuk sekolah, bergeserlah posisi kepemilikan si meja. Yang tadinya kepemilikan atas nama saya, sekarang menjadi milik Hana.
Alhamdulillah pas kakung datang, saya dibuatkan meja karena kawatir tangan Hana iseng colokin komputer sendiri (*duh, alesane kok malah putune). Dan sekarang ketika Hana sudah masuk sekolah, bergeserlah posisi kepemilikan si meja. Yang tadinya kepemilikan atas nama saya, sekarang menjadi milik Hana.
Mumpung penguasanya lagi sekolah, ya pakai aja deh |
Dirumah saya juga ga punya meja kerja, tp saya selalu pakai meja lipat untuk ngetik, biar tangan ga cape
BalasHapusWa, lha sama dengan meja saya yang terakhir tu. Meja lipat juga mudah dipindah-pindah ya, mbak. Itu asiknya.
HapusHehe ngalah sama anak ya mbak :))
BalasHapusBegitulah mbak. Habis dia susah konsen kalau nggak duduk manis depan kompi
Hapus