Kamu Suka Menunda Pekerjaan? Hati-hati, Siapa Tahu Kamu Terserang Prokrastinasi. Ini 12 Cara Menyembuhkannya

12-cara-menyembuhkan-procrastination
Termasuk penderita procrastinasi? Coba 12 trik berikut ini

Beberapa hari lalu, saat asik browsing tip-tips perawatan wajah di Sociolla, saya nemu sebuah artikel yang menarik, tentang Prokrastinasi. Sebuah penyakit mental yang menghambat pekerjaan seseorang. Seorang penderita prokrastinasi, hobi sekali menunda pekerjaan meski ia tahu bahwa tenggat waktu pekerjaanya semakin dekat.

Biasanya seseorang prokrastinator akan merasa tidak bisa menyelesaikan pekerjaan utamanya, sebelum ia menyelesaikan semua pekerjaan-pekerjaan lainnya.

Misalnya nih, kamu seorang content writer atau blogger yang harus menyelesaikan satu artikel dengan tenggat waktu dua hari lagi. Tapi, hari ini kamu masih belum juga nulis. Alasannya sih sepele, sulit menemukan ide kalimat pembuka.

Padahal, outline sudah ada, infografis sudah oke, bahkan feature image pun sudah tersedia. Tapi masih saja, kamu belum bisa menyelesaikan artikel yang cuma 500 kata.

Ujung-ujungnya, orang tipe ini selalu woro-woro dia punya banyak kerjaan, tapi kenyataaanya, di hari itu kamu hanya bisa menyelesaikan satu atau dua pekerjaan (itu pun bukan pekerjaan yang utama. #parah 😒). 

Kenapa? Karena kesibukan sebetulnya hanya ada dikepala. Orang-orang tipe ini merasa sibuk mikirin ini itu; ingin menyelesaikan yang A, B, C dulu;rajin banget mengatur waktu, tapi rajin juga melanggar waktu tersebut dengan berbagai alasan. However, orang-orang ini tetap bilang kesemua orang kalau hari ini sedang nggak bisa diganggu, jadwalnya penuh.

Btw, gambaran itu, kok seperti saya banget, ya? Huaaa…😱😱😱!

Kadang saya merasa sibuk, tapi ternyata satu per satu deadline (saya punya content plan untuk blog) lewat begitu saja. Ya…saya sering berpikir, saya mau mengerjakan A dulu, agar bisa mengerjakan B.

Semula saya berpikir karena saya tidak pandai mengatur waktu, jadi semua tips manajemen waktu saya coba. Tadinya saya juga berpikir kecepatan sayalah yang harus ditambah, tapi kenyataanya, mungkin saya hanya menghindari kesulitan, saya tidak berani menghadapi kesulitan tulisan yang harus saya hadapi.

Tentu hal ini nggak baik dong, enggak menguntungkan, dan berpotensi membahayakan rekening dan dompet he he he. Bahkan berpotensi untuk merusak hubungan baik dengan klien atau teman. Jadi,  saya iseng mencari cara bagaimana menyembuhkan procastination ini.

So, these are the result, and what I’ve tried so far.

12 Cara membebaskan diri dari penyakit Procastination

1. Niat mau berubah

Iya ini klasik, nyebelin, dan konvesional banget. Tapi asli, waktu awal saya ngikuti saran dari nomor 3 sampai 12 di list ini, saya masih gagal. Mungkin prokrastinasi saya rada berat ya, harus butuh tekat untuk berubah.

Akhirnya saya kumpulkan semua list Dream Big. Buat niat kalau saya harus berubah, nggak cuma untuk kebaikan saya, tapi juga orang-orang yang saya sayangi.

2. Buat daftar pekerjaan dan kategorikan

Setelah mengumpulkan Dream Big, pekerjaa, PR, juga pelajaran-pelajaran yang keteter, saya membuat daftar semua pekerjaan yang harus saya selesaikan. Daftar itu kemudian saya bagi dalam beberapa kategori. Mana yang PR, mana yang belajar, dan mana yang harus segera selesai.

Misal seperti halaman “About Me” di blog ini yang belum sempurna, pelajaran yang belum dibaca dan dipraktekkan, janji blog post sama temen yang belum terlaksana, dan seterusnya.

3. Buat deadline pribadi

Kalau bisa si, deadline-nya tu sesuatu yang akan berakibat fatal jika tidak segera diselesaikan.

Saya pribadi menggunakan statistik sebagai motivasi untuk membuat deadline. Dan karena kadang harus menulis untuk beberapa klien, mau nggak mau ya harus siap dan memenuhi deadline.

Masih nggak mungkin? Coba lanjut ke tips nomer empat deh

4. Minta tolong teman

Jika saya menggunakan klien sebagai “pengawas deadline” (melalui job yang ia berikan), maka kamu bisa mengajak teman untuk bareng-bareng mengawasi deadline kamu.

Misal seperti temen-temen Blogger saya yang tergabung dalam Blogger KAH, atau teman-teman yang tegabung di kelompok Arisan Link. Setiap tulisan ada tenggat waktu untuk menulis dan waktu publish yang sudah ditentukan, jadinya mau nggak mau deadline harus terpenuhi.

5. Bagi to do list harian menjadi lebih tugas-tugas yang lebih kecil dan beri hadiah pada diri saat satu tugas kecil terselesaikan

Membagi tugas kecil akan membuat kita lebih termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah.

Dulu saya pernah mencoba saat belajar mengatur waktu sehari-hari (eh, sekarang juga masih belajar ding). Dan ini memang lebih mudah dikerjakan. Apalagi kalau kamu tipe orang yang nggak mudah fokus pada satu pekerjaan dalam waktu lama.

Let’s say, kamu pengen ikut kompetisi nulis, maka hari ini ngumpulin referensi, besok bikin outline, hari berikutnya ngrancang infografis dan seterusnya. Dan beri reward ke diri sendiri jika sudah bisa menyelesaikan satu pekerjaan. Kalau saya si milih stalking Kdrama ongoing, atau minum secangkir coklat panas.

Oya, pengalaman sukses mengerjakan pekerjaan kecil ini juga akan bantu termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan lainnya. Sampai akhirnya kamu bisa say good bye pada procrastination he he he.

6. Cobalah kerjakan pekerjaan di luar rumah

Dan jangan pulang sampai pekerjaan selesai 😂😂.

Kalau kamu freelancer yang menderita procastination karena mudah terganggu dengan pernik-pernik kerjaan rumah, coba selesaikan pekerjaan kamu di luar rumah. Bekerja di luar rumah akan membantu kamu menjauhkan diri (sesaat) dari pernik-pernik yang ganggu kamu untuk memenihi deadline.

Tapi jangan lupa tentukan juga berapa jam kamu akan menyelesaikan pekerjaan kamu, kecuali kamu pengen diberi tatapan tajam oleh pemilik kafe.

7.Segera mulai meski baru terbersit di hati atau pikiran

Jiah… melow banget, ya!

Maksudnya ni, kamu bilang ke diri kamu, “Aku mau publish post di draft hari ini” ya udah, segera lari ke kompi dan publish post kamu. Jangan ada kata “Ntar deh, habis nonton episode ongoing K-drama”, atau “Habis belanja aku mau publish post, ah!”. Jangan. Lebih baik segera kamu kerjakan begitu kamu punya keinginan. Karena biasanya sehabis nonton ongoing drama tu, trus stalking akun IG, nyari behind the scene, atau malah gosip terbaru (itu mah elo, Wit!).

8. Buang pekerjaan nggak penting dari to do list

Males segera mulai kerja karena lihat to do list yang bejibun? Kalau gitu cek lagi aja to do list, coret semua yang nggak harus selesai hari ini. Atau seperti nomer tiga, bagi satu pekerjaan besar jadi kecil-kecil agar kamu juga masih ada waktu untuk pekerjaan lain dan melakukan hal yang paling kamu sukai.

9. Katakan pada diri jika sudah menentukan prioritas

Buat emak yang kerja di rumah, perasaan harus menyelesaikan kerjaan rumah tu sellau menghantui. Tapi gimana kalau memang sudah dekat deadline, daripada dimarahi klien kan?

Nah, untuk mengurangi perasaan bersalah, saya mencoba katakan kepada diri saya kalau saya sudah menentukan prioritas. Cara lainnya, saya beritahu ke si Dady dan Hana kalau memang saya ada pekerjaan yang harus segera selesai.

10. Letakkan semua keperluan pekerjaan disekitar meja kerja

Cara ini akan mencegah kita untuk “lari” dari pekerjaan. Meskipun sedang nggak ngetik di meja komputer, saya bawa semua keperluan pekerjaan ke tempat saya mau nulis. Meski itu hanya glesoran disebelah Hana main. Pokoknya semua saya bawa.Kkamus, kabel laptop, kabel wifi, planning content, buku ide semua saya bawa.

11. Set alarm

Cara ini memang banyak dipakai saat kita sedang belajar nulis atau belajar disiplin waktu. However, cara ini cukup manjur untuk menyelesaikan pekerjaan yang harus dikerjakan.

Jadi, cobalah duduk, dan jangan melakukan pekerjaan apapun selama waktu itu. Awalnya sulit, tapi kalau sudah terbiasa asik kok. Coba deh!

12. Pilih satu waktu untuk melakukan pekerjaan penting

Saat ini saya sedang memperbaiki quality time dengan Hana. Jadi, menuruti waktu untuk meluangkan waktu dengan Hana setiap jam 6-9 malam. Meski ada pekerjaan lain, atau rencana lain, saya tetep pilih matiin kompi dan hape, dan konsentrasi dengan Hana.

Alhamdulillah, selama ini kedua belas cara diatas bisa bantu saya mengatasi gangguan prokrastinasi. Belum sembuh total si, kadang masaih saja si Prokrast ni mengganggu satu, dua hari saya. Tapi Alhamdullillah, masih bisa diatasi.

Okay, selamat mencoba, dan semoga prokrastinasi kamu bisa sembuh juga.

Ref:
1. Sociolla
2. Phsycology Today

Show 15 Comments

15 Comments

  1. Lama gak berkunjung ke sini, blognya semakin cantik.
    Saya rasa tercubit baca artikel diatas, ternyata ada namanya ya bagi kelompok deadliner

  2. Wah membaca artikel ini sepertinya prokrastinasiku parah banget yah, kadang udah tahu deadlinenya masih aja suka mepet2 bahkan pernah detik2 menjelang jam H nya, Mudah2an ini jadi resolusiku di tahun depan. Makasih mbak udah di kasih referensi ilmu plus solusi baru.

  3. makasih sudah mampir lagi….
    Aku publishnya juga mikir lama iki mbak. Asli, kayak pengakuan bener ini ha ha ha

  4. Wis lah, pokoke sama kita. ya gimana ya, namanya juga emak. tapi hayuk lah, benah-benah diri.
    Good luck sama resolusinya ya.

  5. Eaaa….pada ngumpul semua, ngaku semua lagi…
    mbak retno sepertinya paling rajin lho, mosok si kena prokrastinasi juga

  6. wahh aku banget.. uda ditulis juga kadang masi suka kelewat ๐Ÿ™

  7. Penyebab lewatnya kenapa mbak, apa karena kita males ngerjain, nggak klik ngerjain atau karena gangguan dari luar. Kalau gangguan dari luar si, sepertinya bisa dimaklumi mbak he he he

  8. Kok aku banget ya mbak rasanya jangan-jangan aku memiliki gejala prokrastinasiku terimakasih sharingnya mbaksemoga aku bisa move on dari prokrastinasiku

  9. Wuaaahh aku bintangin deh. Ini aku tu suka seringkyk gtu gak fokus nentuinprioritas. Tengkyu tipsnya ya mbaaakk ๐Ÿ™‚

  10. saya merasa sangat tersentil liat dari judulnya aja. huhuh saya banget nih sudah terserang prokrastinasi, mungkin harus cari suasana lain kali ya *masihajaalesan

  11. Kurang piknik maksudnya mbak? Ha ha ha Ya udah, jalan-jalan aja dulu, siapa tahu prokrastinasinya jadi sembuh. Mumpung akhir tahun, biasane liburan cukup lama kan?

  12. Si prokrastinasi ni emang suka "mengjangkiti" kita dengan diam-diam mbak. Seperti saya, pikirnya nggak bisa ngatur waktu, tapi aslinya malah berusaha lari dari paragraf pertama yang sulit ha ha ha.

    Kalo memang terjangkiti, moga nggak sejauh dan separah saya, ya mbak. Fighting!

  13. ha ha ha, rupanya saya banyak temennya ya. Kirain saya sendiri ni,

    Sama-sama, terima kasih sudah mampir ya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *