Sebagai Blogger, Ini yang Ada di Pikiran Saya

Saat memenuhi undangan salah launching sebuah program bahasa, saya tertegun ditanyain oleh sang resepsionis yang merupakan pegawai dari gedung tersebut. 

“Bu, blogger itu apa sih? Kerjaannya apa?”

“Errr….”

Sampai sekarang, pertanyaan ini masih terus terngiang di telinga saya. Kalo apa itu blogger, saya rasa semua orang sudah tahu lah, ya

Nah, kalo kerjaan blogger?
Waktu rame-rame kegiatan saling “follow” akun Twitter, saya sempat berpikir, kalo yang kita follow juga sesama blogger, apakah kampanye kita untuk sebuah brand akan mengena dengan maksimal? Seperti juga tulisan kita sebagai blogger, kalo hanya sesama blogger yang baca, akankah kampanye, jenis edukasi yang sebetulnya ingin kita sampaikan kepada publik, apakah tersampaikan?
Sebagai blogger, atau pengguna media sosial, tentu info yang kita terima seringkali lebih cepat dibanding mereka yang berada di lingkungan kita. 
Salah satu pengalaman saya menguatkan hal tersebut. Kemarin saat saya ngobrol dengan ibu-ibu di komplek, bahwa mulai tahun 2016 ini Kemediknas mengharuskan memasukkan calon siswa SD ke pendidikan pra-sekolah seperti PAUD atau TK selama satu tahun. Sontak beberapa ibu, yang memang tidak berniat memasukkan anaknya ke TK pun protes, sementara yang lain kemudian mulai kasak-kusuk mencari info TK mana yang cocok untuk anak-anak mereka. 
Padahal kampanye ini sudah Kemendiknas gulirkan sejak pertengahan tahun kemarin (Juni 2015).
Beberapa hal memang bisa menjadi penyebab hal ini. Seperti akses internet, harus diakui, di Indonesia ini masih belum merata. Atau bila merata di suatu daerah maka kemampuan untuk melek internet pun tidaklah sama satu dengan yang lain.
Tidak jarang pula saya menemui kawan dengan gadget canggih, namun ternyata masih belum mampu menggunakannya dengan maksimal. Atau bila menggunakan, masih mempertimbangkan untuk pemakaian data yang harus ia bayar. 

Blogger sebagai agen perubahan

Di sisi lain, kita telah sering mendengar, bahwa Blogger saat ini telah dianggap sebagai salah satu agent of change, sebuah komunitas, yang diharapakan mampu mempengaruhi atau mengubah perilaku masyarakat terhadap suatu hal. 
Jadi, menurut saya, (masih) perlu ada sebuah tindakan nyata untuk mendekati mereka, yang belum tersentuh dengan kampanye edukasi yang seorang Blogger harus lakukan. 
Seperti kampanye yang dilakukan oleh seorang kawan Blogger, mbak Meutia Elisa Karamoy, yang mengkampanyekan edukasi bagaimana memilih jajanan sehat untuk anak, juga cara mengedukasi anak dengan sebuah tindakan nyata. 
Memang hal tersebut merupakan salah satu kampanye bersponsor, namun selama pesan yang disampaikan tepat, tentu tidak menjadi masalah bukan?
Saya sendiri berharap, suatu hari saya juga mampu melakukan hal yang sama seperti yang mbak Elisa lakukan. Sejauh ini saya baru bisa colak-colek kawan dan tetangga, atau iseng melakukan survey kecil-kecilan untuk mencari bahan tulisan; – sambil menyampaikan info, yang menurut saya cocok untuk mereka. 
Bagi saya, menjadi Blogger memang tentang berbagi bukan? Dan akan menjadi sebuah nilai lebih, bila usaha berbagi kita tersebut mampu menjangkau lebih banyak kalangan, baik mereka yang bisa mengakses tulisan kita atau pun tidak. 
Nah, bagaimana dengan Sahabat, apa yang ada dipikiran Anda, saat mengatakan, “Saya seorang Blogger”?

Show 22 Comments

22 Comments

  1. bener juga mbak, kalau yg saling follow sesama blogger juga sih namanya.. tapi seenggaknya bisa menambah beberapa puluh teman kan lumayan Mbak, hihihi *efek follower dikit*

  2. jelas dengan sangat bangga bilangnya "I'am blogger".malahan ada yang sampe melongo plus melompong kayak macan ompong jika memaksa dijelasin..hahaha kbanyakkan mereka mikirnya enaknya jadi blogger (sekarang) tapi gak tahu merintis perjuangannya dari awal..hehehe^_^

  3. iya, mbak. kadang saya malah jadi ngelirik teman non blogger dari kawan blogger yg saya ikuti. Kalo time line-nya kira-kira asik, ya, tak follow juga he he he

  4. Pekerjaan blogger memang susah untuk dijelaskan mbak. Saking banyaknya, dan saking komoleksnya.

  5. pemikiran kita sama nih mbak, kalo saling follow dan yg nhebaca blogger jg. Kampanyenya bakal sampe gk ya hihihi….
    Namun akhirnya kutepiskan pemikiran tsb, karna sharing is caring. Jadi sebisa mungkin meskipun yg membaca blogger sendiri, tulisan saya bisa mengena dan syukur2 bermanfaat 🙂

  6. betul mbak, saya juga tetep follow kawan-kawan blogger. Dan ya itu strategi saya, nyari follower yg bukan dari blogger juga. colek alumni atau yg lain biasanya. Itung-itung tanggung jawab kita sebagai pembawa campaign bukan?

  7. Aduh… saya belum pernah colek2 tetangga tuk cari survey bahan tulisan nih… berarti Mbak Rahayu lebih keren dan niat banget dong yaaa…

  8. weee…itu mah sudah kewajiban mbak. Lha, tulisan saya parenting je, kalo nggak nanya parenting sehari-hari bisa nggak nyambung nanti

  9. Ya, saat ini, dengan banyaknya media sosial orang akan lebih mudah untuk mengubah pemikirannya atas apa yg orang bagi di beranda media sosial mereka bukan?

  10. Blogger pekerjaan mengasikkan,jalan-jalan, makan-makan, kumpul-kumpul ..#pengennya#

  11. Blogger pekerjaan mengasikkan,jalan-jalan, makan-makan, kumpul-kumpul ..#pengennya#

  12. Blogger pekerjaan paling pas buat emak emak. Krjanya santai, penghasilan lumayan bikin dapur ngebul ya mbak hehehe

  13. Setuju sama kalimat ini mbak >>>> "Blogger saat ini telah dianggap sebagai salah satu agent of change". Hidup Blogger!!! The power of blogger 😀

  14. Yaa..sanga setuju.Seorang blogger adalah seorang agen perubahan.Semoga bisa memberikan arti meski sedikit.

  15. bener mbak… tapi yang kelihatan, yang nggak kelihatan itu …. ah, sulit diceritakan

  16. berhubung baru merintis, malah masih mengelak ketika seorang temen bilang, "asyik ya jadi blogger" hahaha.

  17. Blogger sebagai agen perubahan berarti harus bisa ngasih influence positif bagi pembacanya ya.

  18. Keep positive sharing ya mba..karena kita tahu bahwa blogger itu sekarang posisinya kuat

  19. Makasih mbak, yah terkadang terpikirkan oleh saya bahwa blogger tidak hanya mengisi ruang di dunia maya saja tapi juga mengedukasi di dunia nyata bahwa internet akan membawa dampak positif jika benar cara memanfaatkannya. Salam dari Tangerang Mbak Wiwit, rasanya kita sudah lama sekali kan berteman tapi belum pernah bertemu secara langsung huhuhu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *